DESTINASI WISATA

Wisata Desa Oxygen Dawuhan Lor

Desa Hijau, Udara Segar, dan Sentuhan Kreatif Anak Bangsa

Bayangkan sebuah desa yang tak hanya asri dan menyejukkan, tetapi juga memancarkan semangat kreativitas, gotong royong, dan kearifan lokal. Di sinilah letak kekuatan Wisata Desa Oxygen Dawuhan Lor—sebuah gagasan besar dari sebuah desa yang sederhana, namun memiliki visi besar untuk masa depan yang lebih baik.

Berlokasi di Desa Dawuhan Lor, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, Wisata Desa Oxygen dirancang bukan hanya sebagai tempat rekreasi, tapi sebagai ruang kehidupan baru—tempat di mana warga, pengunjung, dan alam dapat bersinergi dalam harmoni. Konsep wisata ini lahir dari semangat kolektif masyarakat desa untuk menghadirkan destinasi yang edukatif, inspiratif, dan menyehatkan, serta menjadi bukti bahwa desa pun bisa menjadi poros pertumbuhan ekonomi dan budaya jika diberi ruang dan kepercayaan.

Kawasan Wisata yang Dirancang dengan Hati dan Visi

Prototipe 3D yang ditampilkan merupakan gambaran dari semangat dan mimpi besar warga Dawuhan Lor. Di dalamnya tergambar berbagai elemen kawasan yang saling terhubung dan dirancang secara terpadu:

• Gapura ikonik berdiri megah di dua sisi sebagai simbol penyambutan bagi siapa saja yang datang. Ini bukan sekadar gerbang, tetapi pernyataan bahwa Anda telah memasuki wilayah yang menghormati alam dan menjunjung tinggi budaya.

• Zona UMKM di sisi kanan kawasan menjadi pusat aktivitas ekonomi lokal. Deretan kios-kios tertata rapi, siap menampilkan produk-produk unggulan seperti kuliner khas desa, kerajinan tangan, minuman herbal, dan oleh-oleh unik yang tidak bisa Anda temukan di tempat lain.

• Jalur pedestrian dan lintasan santai menjadi ruang terbuka bagi pengunjung untuk berjalan, bersepeda, hingga mengikuti kegiatan komunitas. Di sepanjang jalur ini, akan ditanam pohon-pohon pelindung dan tanaman berbunga untuk menciptakan nuansa rindang dan nyaman.

• Area taman dan spot swafoto akan melengkapi pengalaman wisata yang menyenangkan, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi muda yang gemar membagikan momen indah di media sosial.

• Tak lupa, akses jalan utama dibuat aman dan nyaman, mendukung mobilitas kendaraan pengunjung namun tetap mempertahankan nuansa pedesaan yang tenang dan damai.

  
  

Kenapa Dinamakan “Oxygen”?

Oxygen, atau oksigen, adalah unsur vital bagi kehidupan. Begitu pula Wisata Desa Oxygen—dirancang sebagai paru-paru hijau desa, tempat di mana udara segar, lingkungan hijau, dan kehidupan sosial yang sehat bisa bertumbuh bersama.

Nama ini mencerminkan harapan besar masyarakat: bahwa desa ini tidak hanya menjadi tempat tinggal, tapi juga sumber kehidupan, inspirasi, dan keseimbangan. Oxygen juga merepresentasikan niat tulus warga untuk menjaga ekologi desa, mengembangkan ekonomi kreatif, dan memperkuat karakter budaya lokal.

Lebih dari Sekadar Wisata

Wisata Desa Oxygen adalah bagian dari gerakan besar untuk menghidupkan desa melalui pendekatan yang menyeluruh. Tujuan dari wisata ini bukan hanya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga:

• Memberdayakan pelaku UMKM lokal agar produknya dikenal lebih luas

• Menyediakan ruang edukatif bagi anak-anak dan remaja melalui pelatihan dan workshop

• Menjadi tempat berlangsungnya event seni dan budaya lokal, seperti kirab budaya, pentas musik, dan pameran produk

• Menyediakan area healing dan terapi alami, untuk pengunjung yang ingin sejenak beristirahat dari rutinitas perkotaan

• Menjadi wahana edukasi lingkungan hidup dan pertanian organik, yang mengajarkan pentingnya harmoni dengan alam
  
  

Mari Kunjungi dan Dukung Bersama

Kami mengundang Anda—baik wisatawan, mitra, relawan, maupun pemerintah—untuk menjadi bagian dari perjalanan Wisata Desa Oxygen Dawuhan Lor.
Datanglah, hiruplah udara segarnya, cicipi kuliner lokalnya, nikmati suasana hijau dan damai yang mungkin sudah lama Anda rindukan.
Dan bila Anda tertarik untuk mendukung dalam bentuk promosi, kolaborasi, atau investasi sosial, kami menyambut Anda dengan tangan terbuka.

Wisata Desa Oxygen Dawuhan Lor bukan hanya tentang pariwisata, tapi tentang harapan yang tumbuh, hidup yang bergerak, dan desa yang berdaya.